Sejarah keberadaan MPR sebagai pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat baru dimulai sejak Dekrit Presiden Soekarno 5 Juli 1959.' Sebelum dekrit Presiden 5 Juli 1959, MPR belum pemah terbentuk karena kesibukan pemerintah dalam mempertahankan kemerdekaan (1945-1949) atau karena UUD'45 tidak digunakan lagi sebagai konstitusi negara Indonesia (1949-1959). Sementara itu, pemahaman bagaimana mewujudkan MPR sebagai pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat seperti yang diamanatkan UUD'45 berbeda antara rezim yang satu dengan rezim yang lainnya. Berbeda pada periode Dernokrasi Terpimpin 1959-1965 dan periode Demokrasi Pancasila 1966-1998, dan berbeda pula pada paska Orde Baru.

Dalam periode demokrasi terpimpin, seluruh anggota MPR dipilih dan diangkat oleh Presiden. Pada masa ini, tidak ada pemilihan umum yang memang tidak disebutkan dalam UUD'45. Presiden dalam hal ini mengambil seluruh peran masyarakat dalam memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di Majelis perwakilan. Pemberian peran rakyat dalam memilih wakil-wakilnya melalui Pemilu baru diberikan pada masa demokrasi Pancasila dibawah pimpinan Presiden Soeharto. Dari total 1000 anggota MPR, 400 anggota MPR dipilih rakyat dan 600 dipilih langsung oleh Presiden atau sebagai bagian penugasan dari eksekutif (Utusan Daerah) atau penugasan dari ABRI. Dalam Era Pasca Orde Baru, jumlah wakil rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum ditingkatkan dari 400 menjadi 462 anggota DPR/MPR. Sementara itu, keberadaan TNI/POLRI di DPR masih dipertahankan walaupun jumlahnya dikurangi dari 75 menjadi 38 orang. Pemahaman mengenai Utusan Daerah dan Utusan Golongan masih juga mengalami perubahan. Pada era ini, Utusan Daerah dipilih oleh DPRD, tidak lagi melalui Muspida, dan Utusan Golongan dipilih oleh KPU (lembaga penyelenggara pemilihan umum dan bersifat ad hoc), tidak lagi ditunjuk dan dipilih langsung oleh Presiden.

Tahun 1999 melalui Sidang Umum MPR dilakukan amandemen pertama UUD'45 hingga amandemen keempat melalui Sidang Umum MPR tahun 2002. Amandemen kesatu hingga keempat tersebut membawa perubahan terhadap pelaksanaan kedaulatan rakyat di Indonesia.

MPR berdasarkan UUD'45 yang telah diamandemen masih memegang peranan yang sangat penting dalam melaksanakan kedaulatan rakyat. Walaupun fungsinya sebagai pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat telah digantikan oleh UUD (Pasal 1 ay at 2 UUD'45 yang telah diamandemen). Namun sebagai satu-satunya lembaga yang berwenang mengubah dan menetapkan UUD (pasal 3 ayat 1 UU'45 yang diamandemen) secara tidak langsung, MPR masih berperan sebagai pelaksana kedaulatan rakyat. Oleh karena itu, jaminan untuk dapat mendudukan wakil-wakil rakyat yang benar-benar dapat menyampaikan aspirasi rakyat sangatlah diperlukan.

MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui Pemilihan Umum (pasal 2 ayat 1 UUD'45 yang diamandemen). Artinya tidak ada lagi anggota perwakilan rakyat yang tidak berasal dari proses pemilihan umum seperti selama ini terjadi. Begitu pula dengan Presiden yang selama ini dipilih melalui MPR juga secara langsung dipilih oleh rakyat. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan peran rakyat yang diberikan UUD'45 hasil amandemen dalam memilih wakil-wakilnya untuk duduk di pemerintahan.








Transformator



Komponen Transformator (trafo)

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (sekunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.





Bagian-Bagian Transformator




Contoh Transformator Transformator



Prinsip Kerja Transformator

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan ( contohtransformator ) medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).

Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:
Vp = tegangan primer (volt) Vs = tegangan sekunder (volt) Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu:

1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Sehingga dapat dituliskan:

Penggunaan Transformator

Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.

Contoh cara menghitung jumlah lilitan sekunder:

Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator 1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada kumparan sekundernya ?
Penyelesaian: Diketahui: Vp = 220 V Vs = 10 V Np = 1100 lilitan
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab:
Vp:Vs = Np:Ns
220V : 10V = 1100 : Ns
Ns = (10V : 220V) x 1100
Ns = 50
Jadi,banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan.










Bintang Paling Terang di Rasi Capricorn


Capricorn merupakan zodiak ke sepuluh dari 12 rasi bintang. Rasi ini dilambangkan dengan huruf Unicode.Capricorn termasuk ke dalam 88 konstelasi moderen. Kontelasi Capricorn dikelilingi oleh konstelasi Aquarius, Sagittarius, Microscopium, Piscis Austrinus, dan Aquilla.Semuanya berada di bagian langit yang disebut Laut atau Air, dimana di situ banyak terdapat konstelasi lain yang dekat dengan air seperti Aquarius dan Pisces.

Om Wikipedia, Algiedi adalah nama bintang paling terang di rasi bintang Capricorn. Bintang ini sebenarnya terdiri dari dua bintang yang berdekatan, yakni Prima Giedi (α1-Capriconi) dan Secunda Giedi (α2-Capriconi). Bintang ini bersama dengan Yue (ψ-Capriconi) dan Deneb Al Giedi (δ-Capricorni) membentuk segitiga utama dari Capricorn.
Senin, 23 Maret 2009

ALAt pEnCErnaan manusiA




SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia
Setiap manusia memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sari makanan dapat diangkut oleh darah dalam bentuk molekul-molekul yang kecil dan sederhana. Oleh karenanya, makanan yang dimakan dihancurkan terlebih dahulu sebelum diangkut. Proses ini disebut proses pencernaan. Pencernaan dilakukan oleh sistem pencernaan. Sistem pencernaan meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui makanan seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Saluran pencernaan berfungsi memecahkan makanan yang besar menjadi berukuran lebih kecil dan halus. Kerja saluran pencernaan dibantu dengan adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Kamis, 19 Maret 2009

pUIsIQQQ

PENENTU TAKDIR YANG TERANIAYA


Lama sudah aku berdiri teguh di sini
terlahir dari rahim sang penerang dunia
Lihatlah..aku,
aku bagaikan untaian zamrud yang berkilau-kilau
di sisi ombak di samudera terluas yang pernah ada
Mengisi kehidupanku dengan membawa tugas mulia

Kulindungi mereka yang akan datang
Kuberikan apa yang didamba
kutahu ku berguna......
Kutahu begitu anggunnya diriku dengan
yang kumiliki sekarang

Aku merasa bagaikan penentu takdirmu
Kini semua itu hanya mimpi
mimpi yang takkan pernah terjadi
kini kegelapan menyelimutimu
membutakan mata hatimu

kau perlakukan aku seperti sampah
sampah yang paling hina.....
dari semua sampah yang pernah ada
kau perlakukan aku seperti budakmu
yang tak berhak hidup..
Tiap hari kau hujamiku....
dengan beribu-ribu panah yang sangat tajam
merobek-robek jantungku
yang menangis pilu
tapi.......
Ku terima kau perlakukan seperti itu

Ku kasihani hati mu....
hatimu yang suci tapi ternodai
oleh hal yang tak abadi
Inikah pembalasanmu...
atas apa yang kuberi

Kini ku termenung......
menatap masa depan yang kosong
hanya satu kata yang kan kuucap
aku hanya bisa menunggu..

akankah aku menjadi budakmu
atau.....kembali jaya seperti dulu
sebagai...penentu takdirmu






Sabtu, 14 Maret 2009

GamELAN JAWA


Gamelan Jawa


Gamelan Jawa, mèh kabèh pirantiné lumraéh digawé sekang tosan (logam): wesi, tembaga campur rejasa (nikel), utawa perunggu.Arane pemain gamelan kuwe Penayagan. Sing nembang, arané Pesinden (wira-swara/swarawati).
Notasi
Miturut swarane, gamelan Jawa dibagi dadi loro:
Gamelan Sléndro
Gamelan Pélog
Nabuh gamelan kudu ngerti patheté, utawa jero cethèking swara. Uga kudu paham sampake utawa cepet-rendheté laku.Piranti sing nuntun swara ialah rebab, sing nuntun sampak diarani kendhang.
Daftar Gamelan
kempul
gong ageng
kenong
gong suwuk
kethuk
kempyang
saron barung
kendhang batangan
kendhang gendhing
rebab
suling
saron demung
saron panerus
saron panerus
gambang
bonang
slenthem
gender
siter/celempung
Kamis, 12 Maret 2009

PenGeThahUan TeNtanG GaYa



Gaya (fisika)



Di dalam ilmu fisika, gaya adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan. Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N). Berdasarkan Hukum kedua Newton, sebuah benda dengan massa konstan akan dipercepat sebanding dengan gaya netto yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Penjelasan lain yang mirip, gaya netto yang bekerja pada sebuah benda adalah sebanding dengan laju perubahan momentum yang dialaminya.
Gaya bukanlah sesuatu yang pokok dalam ilmu fisika, meskipun ada kecenderungan untuk memperkenalkan ilmu fisika lewat konsep ini. Yang lebih pokok ialah momentum, energi dan tekanan. Sebenarnya, tak seorang pun dapat mengukur gaya secara langsung. Tetapi, kalau sesuatu mengatakan seseorang mengukur gaya, sedikit berpikir akan membuat seseorang menyadari bahwa apa yang diukur sebenarnya adalah tekanan (atau mungkin kemiringannya). "Gaya" yang Anda rasakan saat meraba kulit anda, misalnya, sebenarnya adalah sel syaraf tekanan Anda yang mendapat perubahan tekanan. Ukuran neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya, dll.
Sebaliknya, dinamika Aristoteles disatukan kesalahpahaman intuisi peranan gaya yang akhirnya dikoreksi dalam abad ke 17, berpuncak dalam pekerjaan Isaac Newton.
Menurut perkembangan mekanika kuantum, sekarang dipahami bahwa partikel saling mempengaruhi satu sama lain melalui interaksi fundamental, menjadikan gaya sebagai konsep yang berguna hanya pada konsep makroskopik.
Hanya empat interaksi fundamental yang dikenal: kuat, elektromagnetik, lemah (digabung menjadi satu interaksi elektrolemah pada tahun 1970-an), dan gravitasi (dalam urutan penurunan kuat interaksi).
Sejarah
Aristoteles dan pengikutnya meyakini bahwa keadaan alami objek di bumi tak bergerak dan bahwasannya objek-objek tersebut cenderung ke arah keadaan tersebut jika dibiarkan begitu saja. Aristoteles membedakan antara kecenderungan bawaan objek-objek untuk menemukan “tempat alami” mereka (misal benda berat jatuh), yang menuju “gerak alami”, dan tak alami atau gerak terpaksa, yang memerlukan penerapan kontinyu gaya.
Namun teori ini meskipun berdasarkan pengalaman sehari-hari bagaimana objek bergerak (misal kuda dan pedati), memiliki kesulitan perhitungan yang menjengkelkan untuk proyektil, semisal penerbangan panah.
Beberapa teori telah dibahas selama berabad-abad, dan gagasan pertengahan akhir bahwa objek dalam gerak terpaksa membawa gaya dorong bawaan adalah pengaruh pekerjaan Galileo.
Galileo melakukan eksperimen dimana batu dan peluru meriam keduanya digelindingkan pada suatu kecuraman untuk membuktikan kebalikan teori gerak Aristoteles pada awal abad 17.
Galileo menunjukkan bahwa benda dipercepat oleh gravitasi yang mana tak gayut massanya dan berargumentasi bahwa objek mempertahankan kecepatan mereka jika tidak dipengaruhi oleh gaya - biasanya gesekan.
Isaac Newton dikenal sebagai pembantah secara tegas untuk pertama kalinya, bahwa secara umum, gaya konstan menyebabkan laju perubahan konstan (turunan waktu) dari momentum. Secara esensi, ia memberi definisi matematika pertama kali dan hanya definisi matematika dari kuantitas gaya itu sendiri - sebagai turunan waktu momentum: F = dp/dt.
Pada tahun 1784 Charles Coulomb menemukan hukum kuadrat terbalik interaksi antara muatan listrik menggunakan keseimbangan torsional, yang mana adalah gaya fundamental kedua.
Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah ditemukan pada abad ke 20. Dengan pengembangan teori medan kuantum dan relativitas umum, disadari bahwa “gaya” adalah konsep berlebihan yang muncul dari kekekalan momentum (momentum 4 dalam relativitas dan momentum partikel virtual dalam elektrodinamika kuantum).
Jenis-jenis Gaya
Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah hanya beraksi pada jarak yang sangat pendek dan bertanggung jawab untuk “mengikat” nukleon tertentu dan menyusun nuklir. Gaya elektromagnetik beraksi antara muatan listrik dan gaya gravitasi beraksi antara massa.
Prinsip perkecualian Pauli bertanggung jawab untuk kecenderungan atom untuk tak “bertumpang tindih” satu sama lain, dan adalah jadinya bertanggung jawab untuk “kekakuan” materi, namun hal ini juga bergantung pada gaya elektromagnetik yang mengikat isi-isi setiap atom.
Seluruh gaya yang lain berbasiskan pada keempat gaya ini. Sebagai contoh, gesekan adalah perwujudan gaya elektromagnetik yang beraksi antara atom-atom dua permukaan, dan prinsip perkecualian Pauli, yang tidak memperkenankan atom-atom untuk menerobos satu sama lain.
Gaya-gaya dalam pegas dimodelkan oleh hukum Hooke adalah juga hasil gaya elektromagnetik dan prinsip perkecualian Pauli yang beraksi bersama-sama untuk mengembalikan objek ke posisi keseimbangan. Gaya sentrifugal adalah gaya percepatan yang muncul secara sederhana dari percepatan rotasi kerangka acuan.
Lintasan ruang-waktunya (ketika dimensi ekstra ct ditambahkan) adalah hampir garis lurus, sedikit melengkung (dengan jari-jari kelengkungan berorde sedikit tahun cahaya). Turunan waktu perubahan momentum dari benda adalah apa yang kita labeli sebagai “gaya gravitasi”.
Gaya konservatif
Gaya konservatif yang beraksi pada sistem tertutup memiliki sebuah kerja mekanis terkait yang memperkenankan energi untuk mengubah hanya antara bentuk kinetik atau potensial.
Hal ini berarti bahwa untuk sistem tertutup, energi mekanis netto adalah kekal kapan pun gaya konservatif beraksi pada sistem.
Gaya, oleh karena itu, terkait secara langsung dengan perbedaan energi potensial antara dua lokasi berbeda dalam ruang dan dapat ditinjau sebagai artifak, benda (artifact) medan potensial dalam cara yang sama bahwa arah dan jumlah aliran air dapat ditinjau sebagai artifak pemetaan kontur (contour map) dari ketinggian area.
Gaya konservatif meliputi gravitasi, gaya elektromagnetik, dan gaya pegas. Tiap-tiap gaya ini, oleh karena itu, memiliki model yang gayut pada posisi seringkali diberikan sebagai vektor radial eminating dari potensial simetri bola.
Gaya non konservatif
Hal ini seringkali dikarenakan tinjauan makrofisis yang mana menghasilkan gaya sebagai kemunculan dari rata-rata statistik makroskopik dari keadaan mikro. Sebagai contoh, friksi disebabkan oleh gradien banyak potensial elektrostatik antara atom-atom, namun mewujud sebagai model gaya yang tak gayut sembarang vektor posisi skala makro.
Gaya non konservatif selain friksi meliputi gaya kontak yang lain, tegangan, tekanan, dan seretan (drag). Akan tetapi, untuk sembarang deskripsi detil yang cukup, seluruh gaya ini adalah hasil gaya konservatif karena tiap-tiap gaya makroskopis ini adalah hasil netto gradien potensial mikroskopis.
Hubungan antara gaya non konservatif makroskopis dan gaya konservatif mikroskopis dideskripsikan oleh perlakuan detil dengan mekanika statistik. Dalam sistem tertutup makroskopis, gaya non konservatif beraksi untuk mengubah energi internal sistem dan seringkali dikaitkan dengan transfer panas.
Menurut Hukum Kedua Termodinamika, gaya non konservatif hasil yang diperlukan dalam transformasi energi dalam sistem tertutup dari kondisi terurut menuju kondisi lebih acak sebagaimana entropi meningkat.
Satuan Ukuran
Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah newton (simbol N), yang mana adalah ekivalen dengan kg.m.s-2. Satuan CGS lebih awal adalah dyne. Hubungan F = m.a


Supernova


Supernova 1987A yang terjadi di Awan Magellan Besar. Tanda panah di bagian kanan menunjukkan bintang sebelum meledak
Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi yang teramat besar. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya bisa mencapai ratusan juta kali cahaya bintang tersebut semula.
Energi yang dipancarkan oleh supernova amatlah besar. Bahkan pancaran energi yang dipancarkan saat supernova terjadi dalam beberapa detik saja dapat menyamai pancaran energi sebuah bintang dalam kurun waktu jutaan hingga miliaran tahun. Pancaran energi supernova dapat dihitung berdasarkan sifat-sifat pancaran radiasinya.
Supernova biasa terjadi dikarenakan habisnya usia suatu bintang. Saat bahan-bahan nuklir pada inti bintang telah habis, maka tidak akan dapat terjadi reaksi fusi nuklir yang merupakan penyokong hidup suatu bintang. Dan bila sudah tidak dapat dilakukan fusi nuklir ini, maka bintang akan mati dan melakukan supernova.
Jenis-jenis Supernova
Berdasarkan pada garis spektrum pada supernova, maka didapatkan beberapa jenis supernova :



  • Supernova Tipe Ia
    Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen saat pengamatan.


  • Supernova Tipe Ib/c
    Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen ataupun Helium saat pengamatan.


  • Supernova Tipe II
    Pada supernova ini, ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen saat pengamatan.


  • Hipernova
    Supernova tipe ini melepaskan energi yang amat besar saat meledak. Energi ini jauh lebih besar dibandingkan energi saat supernova tipe yang lain terjadi.
    Berdasarkan pada sumber energi supernova, maka didapatkan jenis supernova sebagai berikut.


  • Supernova Termonuklir (Thermonuclear Supernovae)


  • Berasal dari bintang yang memiliki massa kecil,berasal dari bintang yang telah berevolusi lanjut bintang yang meledak merupakan anggota dari sistem bintang ganda.Ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa energi ledakan berasal dari pembakaran Karbon (C) dan Oksigen Supernova Runtuh-inti (Core-collapse Supernovae). Berasal dari bintang yang memiliki massa besar berasal dari bintang yang memiliki selubung bintang yang besar dan masih membakar Hidrogen di dalamnya.
    Bintang yang meledak merupakan bintang tunggal (seperti Supernova Tipe II), dan bintang ganda (seperti supernova Tipe Ib/c)
    Ledakan bintang menghasilkan objek mampat berupa bintang neutron ataupun lubang hitam (black hole).
    Energi ledakan berasal dari tekanan
    Tahapan terjadinya Supernova
    Suatu bintang yang telah habis masa hidupnya, biasanya akan melakukan supernova. Urutan kejadian terjadinya supernova adalah sebagai berikut.
    Pembengkakan
    Bintang membengkak karena mengirimkan inti Helium di dalamnya ke permukaan. Sehingga bintang akan menjadi sebuah bintang raksasa yang amat besar, dan berwarna merah. Di bagian dalamnya, inti bintang akan semakin meyusut. Dikarenakan penyusutan ini, maka bintang semakin panas dan padat.
    Inti Besi
    Saat semua bagian inti bintang telah hilang, dan yang tertinggal di dalam hanyalah unsur besi, maka kurang dari satu detik kemudian suatu bintang memasuki tahap akhir dari kehancurannya. Ini dikarenakan struktur nuklir besi tidak memungkinkan atom-atom dalam bintang untuk melakukan reaksi fusi untuk menjadi elemen yang lebih berat.
    Peledakan
    Pada tahap ini, suhu pada inti bintang semakin bertambah hingga mencapai 100 miliar derajat celcius. Kemudian energi dari inti ini ditransfer menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan menyebarkan gelombang kejut. Saat gelombang ini menerpa material pada lapisan luar bintang, maka material tersebut menjadi panas. Pada suhu tertentu, material ini berfusi dan menjadi elemen-elemen baru dan isotop-isotop radioaktif.
    Pelontaran
    Gelombang kejut akan melontarkan material-material bintang ke ruang angkasa.
    Dampak dari Supernova
    Supernova memiliki dampak bagi kehidupan di luar bintang tersebut, di antaranya:
    Menghasilkan Logam
    Pada inti bintang, terjadi reaksi fusi nuklir. Pada reaksi ini dilahirkan unsur-unsur yang lebih berat dari Hidrogen dan Helium. Saat supernova terjadi, unsur-unsur ini dilontarkan keluar bintang dan memperkaya awan antar bintang di sekitarnya dengan unsur-unsur berat.
    Menciptakan Kehidupan di Alam Semesta
    Supernova melontarkan unsur-unsur tertentu ke ruang angkasa. Unsur-unsur ini kemudian berpindah ke bagian-bagian lain yang jauh dari bintang yang meledak tersebut. Diasumsikan bahwa unsur atau materi tersebut kemudian bergabung membentuk suatu bintang baru atau bahkan planet di alam semesta.


Florence Nightingale


Florence Nightingale

Lahir
12 Mei 1820Florence, Italia
Meninggal
13 Agustus 1910London, Inggris


Florence Nightingale (lahir di
Florence, Italia, 12 Mei 1820 – wafat di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik.[1] Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa Inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
Masa kecil
Florence Nightingale lahir di
Firenze, Italia pada tanggal 12 Mei 1820 dan dibesarkan dalam keluarga yang berada. Namanya diambil dari kota tempat ia dilahirkan.[2] Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris.
Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya, William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire,
London, Inggris. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan bernama Parthenope.Sementara Florence lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan.
Perjalanan ke Jerman
Di tahun
1846 ia mengunjungi Kaiserswerth, Jerman, dan mengenal lebih jauh tentang rumah sakit modern pionir yang dipelopori oleh Pendeta Theodor Fliedner dan istrinya dan dikelola oleh biarawati Lutheran (Katolik).
Di sana Florence Nightingale terpesona akan komitmen dan kepedulian yang dipraktekkan oleh para biarawati kepada pasien.
Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial ke
perawatan, serta pulang ke Inggris dengan membawa angan-angan tersebut.
Belajar merawat
Pada usia dewasa Florence yang lebih cantik dari kakaknya, dan sebagai seorang putri tuan tanah yang kaya, mendapat banyak lamaran untuk menikah. Namun semua itu ia tolak, karena Florence merasa "terpanggil" untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan.
Pada tahun
1851, kala menginjak usia 31 tahun, ia oleh Richard Monckton Milnes seorang penyair dan seorang ningrat (Baron of Houghton), lamaran inipun ia tolak karena ditahun itu ia sudah membulatkan tekad untuk mengabdikan dirinya pada dunia keperawatan.
Ditentang oleh keluarga
Keinginan ini ditentang keras oleh ibunya dan kakaknya. Hal ini dikarenakan pada masa itu di
Inggris, perawat adalah pekerjaan hina dan sebuah rumah sakit adalah tempat yang jorok. Banyak orang memanggil dokter untuk datang ke rumah dan dirawat di rumah.
Perawat pada masa itu hina karena:
- Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau "buntut" (keluarga tentara yang miskin) yang mengikuti kemana tentara pergi.
- Profesi
perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka, sehingga dianggap profesi ini bukan profesi sopan wanita baik-baik dan banyak pasien memperlakukan wanita tidak berpendidikan yang berada di rumah sakit dengan tidak senonoh
- Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena alasan-alasan tersebut di atas.
- Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak.
Argumentasi Florence bahwa di
Jerman perawatan bisa dilakukan dengan baik tanpa merendahkan profesi perawat patah, karena saat itu di Jerman perawat juga biarawati Katolik yang sudah disumpah untuk tidak menikah dan hal ini juga secara langsung melindungi mereka dari perlakuan yang tidak hormat dari pasiennya.
Walaupun ayahnya setuju bila Florence membaktikan diri untuk kemanusiaan, namun ia tidak setuju bila Florence menjadi
perawat di rumah sakit. Ia tidak dapat membayangkan anaknya bekerja di tempat yang menjijikkan. Ia menganjurkan agar Florence pergi berjalan-jalan keluar negeri untuk menenangkan pikiran.
Tetapi Florence berkeras dan tetap pergi ke
Kaiserswerth, Jerman untuk mendapatkan pelatihan bersama biarawati disana. Selama empat bulan ia belajar di Kaiserwerth, Jerman di bawah tekanan dari keluarganya yang takut akan implikasi sosial yang timbul dari seorang gadis yang menjadi perawat dan latar belakang rumah sakit yang Katolik sementara keluarga Florence adalah Kristen Protestan.
Perang Krimea
Pada
1854 berkobarlah peperangan di Semenanjung Krimea. Tentara Inggris bersama tentara Perancis berhadapan dengan tentara Rusia. Banyak prajurit yang gugur dalam pertempuran, namun yang lebih menyedihkan lagi adalah tidak adanya perawatan untuk para prajurit yang sakit dan luka-luka.
Keadaan memuncak ketika seorang wartawan bernama
William Russel pergi ke Krimea. Dalam tulisannya untuk harian TIME ia menuliskan bagaimana prajurit-prajurit yang luka bergelimpangan di tanah tanpa diberi perawatan sama sekali dan bertanya, "Apakah Inggris tidak memiliki wanita yang mau mengabdikan dirinya dalam melakukan pekerjaan kemanusiaan yang mulia ini?".
Hati rakyat
Inggrispun tergugah oleh tulisan tersebut. Florence merasa masanya telah tiba, ia pun menulis surat kepada menteri penerangan saat itu, Sidney Herbert, untuk menjadi sukarelawan.
Pada pertemuan dengan
Sidney Herbert terungkap bahwa Florence adalah satu-satunya wanita yang mendaftarkan diri. Di Krimea prajurit-prajurit banyak yang mati bukan karena peluru dan bom, namun karena tidak adanya perawatan, dan perawat pria jumlahnya tidak memadai. Ia meminta Florence untuk memimpin gadis-gadis sukarelawan dan Florence menyanggupi.
Pada tanggal
21 Oktober 1854 bersama 38 gadis sukarelawan yang dilatih oleh Nightingale dan termasuk bibinya Mai Smith,[3] berangkat ke Turki menumpang sebuah kapal.
Gedung Barak Rumah Sakit di
Scutari sekarang
Pada tanggal
November 1854 mereka mendarat di sebuah rumah sakit pinggir pantai di Scutari. Saat tiba disana kenyataan yang mereka hadapi lebih mengerikan dari apa yang mereka bayangkan.
Beberapa gadis sukarelawan terguncang jiwanya dan tidak dapat langsung bekerja karena

Florence diajak mengelilingi neraka tersebut oleh
Mayor Prince, dokter kepala rumah sakit tersebut dan menyanggupi untuk membantu.
Florence melakukan perubahan-perubahan penting. Ia mengatur tempat-tempat tidur para penderita di dalam rumah sakit, dan menyusun tempat para penderita yang bergelimpangan di luar rumah sakit. Ia mengusahakan agar penderita yang berada di luar paling tidak bernaung di bawah pohon dan menugaskan pendirian tenda.Penjagaan dilakukan secara teliti, perawatan dilakukan dengan cermat.
Ketakutan akan hal inilah yang membuat ibu-ibu di Inggris menentang anak perempuan mereka menjadi perawat, dan menyebabkan rumah sakit di Inggris ketinggalan dibandingkan di benua Eropa lainnya dimana profesi keperawatan dilakukan oleh biarawati dan biarawati-biarawati ini berada dibawah pengawasan Biarawati Kepala.
Pada bulan bulan Maret 1855, hampir enam bulan setelah Florence Nightingale datang, komisi kebersihan Inggris datang dan memperbaiki sistem pembuangan limbah dan sirkulasi udara, sejak saat itu tingkat kematian menurun drastis.
Namun Florence tetap percaya saat itu bahwa tingkat kematian disebabkan oleh nutrisi yang kurang dari suplai makanan dan beratnya beban pekerjaan tentara. Pemikiran ini baru berubah saat Florence kembali ke
Inggris dan mengumpulkan bukti dihadapan Komisi Kerajaan untuk Kesehatan Tentara Inggris (Royal Commission on the Health of the Army), akhirnya ia diyakinkan bahwa saat itu para prajurit di rumah sakit meninggal akibat kondisi rumah sakit yang kotor dan memprihatinkan.
Bidadari berlampu
Pada suatu kali, saat pertempuran dahsyat di luar kota telah berlalu, seorang
bintara datang dan melapor pada Florence bahwa dari kedua belah pihak korban yang berjatuhan banyak sekali.
Florence menanti rombongan pertama, namun ternyata jumlahnya sedikit, ia bertanya pada bintara tersebut apa yang terjadi dengan korban lainnya. Bintara tersebut mengatakan bahwa korban selanjutnya harus menunggu sampai besok karena sudah terlanjur gelap.
Florence memaksa bintara tersebut untuk mengantarnya ke bekas
medan pertempuran untuk mengumpulkan korban yang masih bisa diselamatkan karena bila mereka menunggu hingga esok hari korban-korban tersebut bisa mati kehabisan darah.
Saat bintara tersebut terlihat enggan, Florence mengancam akan melaporkannya kepada
Mayor Prince.
Berangkatlah mereka berenam ke bekas medan pertempuran, semuanya pria, hanya Florence satu-satunya wanita. Florence dengan berbekal
lentera membalik dan memeriksa tubuh-tubuh yang bergelimpangan, membawa siapa saja yang masih hidup dan masih bisa diselamatkan, termasuk prajurit Rusia.
Malam itu mereka kembali dengan membawa lima belas prajurit, dua belas prajurit
Inggris dan tiga prajurit Rusia.
Semenjak saat itu setiap terjadi pertempuran, pada malam harinya Florence berkeliling dengan lampu untuk mencari prajurit-prajurit yang masih hidup dan mulailah ia terkenal sebagai bidadari berlampu yang menolong di gelap gulita. Banyak nyawa tertolong yang seharusnya sudah meninggal.
Selama perang Krimea, Florence Nightingale mendapatkan nama "Bidadari Berlampu".
Pada tahun 1857 Henry Longfellow, seorang penyair AS, menulis puisi tentang Florence Nightingale berjudul "Santa Filomena", yang melukiskan bagaimana ia menjaga prajurit-prajurit di rumah sakit tentara pada malam hari, sendirian, dengan membawa lampu.
Pulang ke Inggris
Florence Nightingale kembali ke Inggris sebagai pahlawan pada tanggal
7 Agustus 1857, semua orang tahu siapa Florence Nightingale dan apa yang ia lakukan ketika ia berada di medan pertempuran Krimea, dan menurut BBC, ia merupakan salah satu tokoh yang paling terkenal setelah Ratu Victoria sendiri. Nightingale pindah dari rumah keluarganya di Middle Claydon, Buckinghamshire, ke Burlington Hotel di Piccadilly. Namun, ia terkena demam, yang disebabkan oleh Bruselosis ("demam Krimea") yang menyerangnya selama perang Krimea.Dia memalangi ibu dan saudara perempuannya dari kamarnya dan jarang meninggalkannya.
Sebagai respon pada sebuah undangan dari Ratu Victoria - dan meskipun terdapat keterbatasan kurungan pada ruangannya - Nightingale memainkan peran utama dalam pendirian
Komisi Kerajaan untuk Kesehatan Tentara Inggris, dengan Sidney Herbert menjadi ketua. Sebagai wanita, Nightingale tidak dapat ditunjuk untuk Komisi Kerajaan, tetapi ia menulis laporan 1.000 halaman lebih yang termasuk laporan statistik mendetail, dan ia merupakan alat implementasi rekomendasinya. Laporan Komisi Kerajaan membuat adanya pemeriksaan tentara militer, dan didirikannya Sekolah Medis Angkatan Bersenjata dan sistem rekam medik angkatan bersenjata.
Meninggal dunia
Florence Nightingale meninggal dunia di usia 90 tahun pada tanggal
13 Agustus 1910. Keluarganya menolak untuk memakamkannya di Westminster Abbey, dan ia dimakamkan di Gereja St. Margaret yang terletak di East Wellow, Hampshire, Inggris.[8][9][1]
Minggu, 08 Maret 2009

emmA wAtsOn'S bIoGrapHy



EMMA WATSON




official press biography

18 year old Emma Watson is best known for her portrayal of the bookish Hermione Granger in Harry Potter, the series of phenomenally successful
films based on JK Rowling’s best selling books. Romley Davies Publicity.

She first auditioned for the role when she was nine years old and began filming at the age of ten and has
since starred in every one of the six films; Harry Potter and the Philosopher’s Stone; Harry Potter and the Chamber of Secrets; Harry Potter and the Prisoner of Azkaban; Harry Potter and the Order of the Phoenix and most recently Harry Potter and the Half-Blood Prince which will be released in cinemas in July 2009.
The final instalment Harry Potter and the Deathly Hallows will commence filming in February 2009. The
film will then be released in two parts in November 2010 and the summer of 2011.

The Harry Potter films have brought Emma worldwide acclaim and have won her many awards and
nominations including the AOL Moviegoers award for Best Actress (she won twice and was nominated
a third time); the Phoenix Film Critics Society Award for Best Performance by a Youth and the honour of being voted Best Actress at the ITV National Movie Awards.
Most recently Emma stars as the voice of Princess Pea in the animated feature based on Kate DiCamillo’s best selling children’s story The Tale of Despereaux, which opens in cinemas in December.

She is joined by co-stars Dustin Hoffman, Sigourney Weaver, Tracey Ullman, Robbie Coltrane, Kevin Kline and Matthew Broderick as the voice of brave young mouse Despereaux who makes it his mission to protect the princess from harm.

Emma’s other projects include the BBC’s Ballet Shoes again based on a much loved book (by Noel Streatfeild), in which she starred as Pauline Fossil one of three adopted sisters who endeavour to over come hardship to follow their separate dreams. Yasmin Paige and Lucy Boynton play her screen sisters Petrova and Posy. The programme which garnered huge audiences and great critical acclaim when it was broadcast in December 2007, also stars Victoria Wood, Celia Fox and Richard Griffiths.

When Emma is not filming she is a dedicated student. She achieved 10 top A grades at GCSE and four A’s at A Level. She has taken a year out in order to complete the final instalments of the Harry Potter films, but intends to attend university in the Autumn.
Rabu, 25 Februari 2009

tHE kNOwLEdGE aBOUt tSUNAMI

ABOUT TSUNAMI

A tsunami can be generated when converging or destructive plate boundaries abruptly move and vertically displace the overlying water. It is very unlikely that they can form at divergent (constructive) or conservative plate boundaries. This is because constructive or conservative boundaries do not generally disturb the vertical displacement of the water column. Subduction zone related earthquakes generate the majority of all tsunamis.
Tsunamis have a small amplitude (wave height) offshore, and a very long wavelength (often hundreds of kilometers long), which is why they generally pass unnoticed at sea, forming only a slight swell usually about 300 mm above the normal sea surface. They grow in height when they reach shallower water, in a "shoaling" process described below. A tsunami can occur at any state of the tide and even at low tide will still inundate coastal areas if the incoming waves surge high enough.
On April 1, 1946 a Magnitude 7.8 (Richter Scale) earthquake occurred near the Aleutian Islands, Alaska. It generated a tsunami which inundated Hilo on the island of Hawai'i with a 14 m high surge. The area where the earthquake occurred is where the Pacific Ocean floor is subducting (or being pushed downwards) under Alaska.
Examples of tsunami being generated at locations away from convergent boundaries include Storegga during the Neolithic era, Grand Banks 1929, Papua New Guinea 1998 (Tappin, 2001). In the case of the Grand Banks and Papua New Guinea tsunamis an earthquake caused sediments to become unstable and subsequently fail. These slumped and as they flowed down slope a tsunami was generated. These tsunami did not travel transoceanic distances.
It is not known what caused the Storegga sediments to fail. It may have been due to overloading of the sediments causing them to become unstable and they then failed solely as a result of being overloaded. It is also possible that an earthquake caused the sediments to become unstable and then fail. Another theory is that a release of gas hydrates (methane etc.,) caused the slump.
The "Great Chilean earthquake" (19:11 hrs UTC) May 22, 1960 (9.5 Mw), the March 27, 1964 "Good Friday earthquake" Alaska 1964 (9.2 Mw), and the "Great Sumatra-Andaman earthquake" (00:58:53 UTC) December 26, 2004 (9.2 Mw), are recent examples of powerful megathrust earthquakes that generated a tsunami that was able to cross oceans. Smaller (4.2 Mw) earthquakes in Japan can trigger tsunami that can devastate nearby coasts within 15 minutes or less.
In the 1950s it was hypothesised that larger tsunamis than had previously been believed possible may be caused by landslides, explosive volcanic action e.g., Santorini, Krakatau, and impact events when they contact water. These phenomena rapidly displace large volumes of water, as energy from falling debris or expansion is transferred to the water into which the debris falls at a rate faster than the ocean water can absorb it. They have been named by the media as "mega-tsunami."
Tsunami caused by these mechanisms, unlike the trans-oceanic tsunami caused by some earthquakes, may dissipate quickly and rarely affect coastlines distant from the source due to the small area of sea affected. These events can give rise to much larger local shock waves (solitons), such as the landslide at the head of Lituya Bay 1958, which produced a wave with an initial surge estimated at 524 m. However, an extremely large gravitational landslide might generate a so called "mega-tsunami" that may have the ability to travel trans-oceanic distances. This though is strongly debated and there is no actual geological evidence to support this hypothesis.
Characteristics


ATsunami hazard sign at Bamfield, British Columbia.


Tsunami wall at Tsu, Japan
A tsunami cannot be prevented or precisely predicted—even if the right magnitude of an earthquake occurs in the right location. Geologists, Oceanographers and Seismologist analyse each earthquake and based upon many factors may or may not issue a tsunami warning. However, there are some warning signs of an impending tsunami, and there are many systems being developed and in use to reduce the damage from tsunami. One of the most important systems that is used and constantly monitored are bottom pressure sensors. These are anchored and attached to buoys. Sensors on the equipment constantly monitor the pressure of the overlying water column—this can be deduced by the simple calculation of:

whereP = the overlying pressure in Newtons per metre square,ρ = the density of the seawater= 1.1 x 103 kg/m3,g = the acceleration due to gravity= 9.8 m/s2 andh = the height of the water column in metres.
Hence for a water column of 5,000 m depth the overlying pressure is equal toor about 5.7 Million tonnes per metre square.
In instances where the leading edge of the tsunami wave is the trough, the sea will recede from the coast half of the wave's period before the wave's arrival. If the slope of the coastal seabed is shallow, this recession can exceed many hundreds of meters. People unaware of the danger may remain at or near the shore out of curiosity, or for collecting fish from the exposed seabed. During the Indian Ocean tsunami of December 26, 2004, the sea withdrew and many people then went onto the exposed sea bed to investigate. Pictures taken show people on the normally submerged areas with the advancing wave in the background. Most people who were on the beach were unable to escape to high ground and died.

 
WeLcOOmE To FerdIANNA TuTUt CAprICoRnS BloG ^_^. Template Design By: SkinCorner